Seorang pengarah yang berjaya jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengarah yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulakan pembicaraan, Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu berertinya kau akan meninggal dunia! Kalau hanya mencari 50 orang, itu sangat mudah.'kata si pengarah ini dengan yakinnya. Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati. Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan bangganya si pengarah bertanya, Apakah esok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah pekerja aku punya lebih dari 1000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan perkara susah. Dengan lembut si Malaikat berkata, Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 minit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu.
Tanpa menunggu reaksi dari si pengarah, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang isteri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putera puterinya yang berdoa dengan khusuk dan nampak ada titisan air mata di pipi mereka. Kata Malaikat, Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu kerana doa isterimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu. Kembali terlihat dimana si isteri sedang berdoa jam 2:00 subuh, Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam kerjanya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularity dan menaikkan namanya saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau berikan pada kami, mereka masih memerlukan seorang ayah. Hambamu ini tidak mampu membesarkan mereka seorang diri. Dan setelah itu isterinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan cengkung kerana kurang rehat. Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengarah ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahawa dia bukanlah suami yang baik. Dan bukan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta isteri dan anak-anak padanya. Waktu terus berlalu, waktu yang dia miliki hanya 10 minit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengarah ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 minit ada yang berdoa 47 orang mayat
Dengan sedihnya dia bertanya, Apakah diantara pekerjaku, kaum kerabatku, teman kerja ku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku? Jawab si Malaikat, Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak ikhlas. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu mementingkan diri, sombong, mengainaya pekerja, kejam, ego dan bukanlah pihak atasan yang baik. Bahkan kau sanggup memecat pekerja yang tidak bersalah dan yang tidak setimpal dengan kesalahannya. Si pengarah tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si isteri yang setia menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kerusi hospital dan si isteri yang kelihatan lelah juga tertidur di kerusi sambil memangku si bongsu. Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00. Dengan hairan dan tidak percaya, si pengarah bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu. Bukankah itu Pusat Asuhan Anak Yatim? kata si pengarah perlahan. Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari populariti saja dan untuk menarik perhatian kerajaan dan pelawat luar negeri.
Pagi tadi , salah seorang anak pusat asuhan tersebut membaca di surat khabar bahawa seorang pengarah terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di surat khabar dan yakin kalau orang yang sedang koma adalah kamu, orang yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak yatim pusat asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.
..........................................................................................
Kuasa Doa
Doa sangat besar kuasanya. Kita malas. Tidak ada waktu. Beban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita fikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan memerlukan doa dari orang-orang yang mengasihi dia. Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita boleh melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi. Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain. Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain. Kerana pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan fizikal dan hartanya,tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan perlahan,
''Ya TUHAN saya mencintai-MU dan memerlukan- MU, datang dan terangilah hati kami. Ya Allah aku mohon pertolonganMu, jadikanlah aku ini hambaMu yang soleh, Ya Allah aku mohon pertolonganMu, jadikanlah aku ini hambaMu yang taat pada Mu, taat pada RasulMu s.a.w., taat pada kedua orang tuaku, ayahbonda ku tercinta, taat kepada semua guru murshidku yang telah membimbingku menuju jalan sampai kepada Mu. Ya Allah aku mohon pertolonganMu, jadikanlah aku ini hambaMu yang bijaksana hikmah yang dibekali olehMu ilmu yang menjadikan teguh pendirianku dalam bertaqwa mengabdikan diri pada Mu dengan penuh rasa syukur atas segala nikmat-nikmatMu wahai Tuhan yang berbelas kasih
Selasa, 25 Oktober 2011
Ahad, 23 Oktober 2011
sakaratul maut

“Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata: “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.” (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu !”
Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, kerana kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”. (Qs. Al-An’am 93).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang berkenaan, bila orang yang akan meninggal dunia itu derhaka kepada Allah, maka Malaikat Izrail mencabut nyawanya secara kasar.
Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati.
Namun demikian rasa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.
“Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang”. (H.R. Ibnu Abu Dunya).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan solat sampai puluhan raka’at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail.
Maka bermohonlah ia kepada Allah SWT agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan,dan bertamu kerumah Nabi Idris.
“Assalamu’alaikum, yaa Nabi Allah”. Salam Malaikat Izrail,
“Wa’alaikum salam wa rahmatulloh”. Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail.
Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail.
Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya “menghadap”. Allah sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan “tamunya” itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan. “Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita”. Pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
“Subhanallah, (Maha Suci Allah)” kata Nabi Idris a.s.
“Kenapa ?” Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
“Buah-buahan ini bukan milik kita”. Ungkap Nabi Idris a.s.
Kemudian Beliau berkata: “Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram”.
Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau tertanya-tanya tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? fikir Nabi Idris a.s.
“Siapakah engkau sebenarnya ?” tanya Nabi Idris a.s.
“Aku Malaikat Izrail”. Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya.
“Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?” selidik Nabi Idris a.s serius.
“Tidak” Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
“Atas izin Allah, aku sekadar berziarah kepadamu”. Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris masih terpinga-pinga, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
“Aku ada hajat kepadamu”. Tutur Nabi Idris a.s
“Apa itu ? katakanlah !”. Jawab Malaikat Izrail.
“Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku”. Pinta Nabi Idris a.s.
“Tanpa seizin Allah, aku tak dapat melakukannya”, tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengkabulkan permintaan Nabi Idris a.s.
Dengan izin Allah Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat.
Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Allah mengabulkan permohonannya.
Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali. “Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?” Tanya Malaikat Izrail. “Seribu kali lebih sakit dari binatang yang dicabut kulit hidup-hidup”. Jawab Nabi Idris a.s.
“Itu caraku yang paling lemah lembut,kulakukan terhadapmu”, kata Malaikat Izrail.
Masya Allah, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s.
Bagaimana pula sakaratul maut kita? adakah kita di kalangan orang soleh atau sebaliknya?
kata-kata mutiara
Kuminta kepada ALLAH setangkai bunga segar tetapi diberi-Nya kaktus yang berduri. Kuminta kepada-Nya kupu-kupu tetapi diberi-Nya ulat yang berbulu. Namun kemudian kaktus itu berbunga, indah sekali. Dan ulat pula bertukar menjadi kupu-kupu, cantik sekali. Begitulah jalan ALLAH, sentiasa hadir pada masanya. ALLAH tidak memberi apa yang kita harapkan, tetapi DIA memberi apa yang kita perlukan. Terkadang kita sering resah dan kecewa tetapi di sebaliknya ALLAH telah mengatur yang terbaik untuk kehidupan kita..."
Ahad, 9 Oktober 2011
surah al-a'raaf 179
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. AL A'RAAF:179)
surah al-ikhlas 1-4
katakanlah:'Dialah ALLAH,Yang Maha Esa".ALLAH adalah Tuhan yang bergantung kepadaNYA segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.Dan tidak ada seseorang pun yang setara denganNYA..(AL-IKHLAS 1-4)
Rabu, 5 Oktober 2011
jangan kau sombong
*"Jangan bangga dgn handphone mahal/canggih, kerana alat komunikasi yg boleh menyelamatkan kita adalah DOA "
*''Jangan bangga dgn rumah mewah, kerana rumah terakhir kita adalah KUBUR
*''Jangan bangga dgn title/gelaran, kerana title kita yg terakhir adalah... ALMARHUM"
... ...
*"Jangan bangga dgn wajah yg cantik/handsome, kerana wajah kita yg terakhir adalah TENGKORAK "
*"Jangan bangga dengan kereta mewah ANDA, karena kereta terakhir ANDA adalah KERANDA JENAZAH"
*"Jangan Sombong dengan Tempat tidur, Kerana yg terakhir adalah TANAH",,
*''Jangan bangga dgn rumah mewah, kerana rumah terakhir kita adalah KUBUR
*''Jangan bangga dgn title/gelaran, kerana title kita yg terakhir adalah... ALMARHUM"
... ...
*"Jangan bangga dgn wajah yg cantik/handsome, kerana wajah kita yg terakhir adalah TENGKORAK "
*"Jangan bangga dengan kereta mewah ANDA, karena kereta terakhir ANDA adalah KERANDA JENAZAH"
*"Jangan Sombong dengan Tempat tidur, Kerana yg terakhir adalah TANAH",,
Isnin, 3 Oktober 2011
jauhi 15 bahaya lidah yang boleh mencampakkan seseorang ke neraka
Jauhi 15 Bahaya Lidah Yang Boleh Mencampakkan Seseorang Ke Neraka Jahanam
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Setiap manusia dikurniakan oleh Allah SWT lidah. Lidah adalah daging yang lembut terletak di dalam mulut manusia. Walaupun lidah tidak bertulang tetapi lidah boleh mendatangkan dua akibat (kesan) yang besar iaitu samaada ke syurga atau ke neraka. Jika digunakan dengan baik dan jujur maka lidah akan membawa pelakunya insya Allah ke syurga atau sebaliknya lidah yang disalah gunakan akan membawa pelakunya ke neraka. Nabi SAW pernah memberi isyarak kepada sahabat bahawa dua anggota manusia yang banyak membawa ke neraka iaitu lidah dan kemaluan.
Nabi SAW pernah bersabda yang bermaksud : "...sesiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia mengucapkan perkataan yang baik atau diam". (Hadis Riwayat Muttafaq 'alaih)
Di dalam hadis sahih riwayat Bukhari Nabi SAW bersabda kepada Mu'az bin Jabal sambil memegang lidahnya yang bermaksud : "Engkau wajib menahan ini. Maka aku berkata, ya Rasulullah, kami sentiasa mengotakan apa yang kami kata. Nabi berkata, 'ibumu telah kehilangan engkau, wahai Mu'az. Bukanlah manusia di bantingkan muka mereka ke dalam neraka disebabkan angkara lidah mereka?". (Hadis Riwayat Bukhari)l
Rasulullah s.a.w. berpesan kepada Sayyidina Ali k.wj. yang bermaksud :
"Wahai Ali ! Allah tidak menjadikan apapun dalam tubuh manusia yang paling utama, kecuali mulut (lisan). Sesungguhnya mulutnyalah yang mengiring dirinya masuk syurga atau masuk neraka. Maka dari itu penjarakanlah (jagalah) mulut kerana mulut itu bagaikan anjing (gila)".
Terdapat 15 bahaya yang timbul akibat ucapan (lidah) yang membawa pelakunya ke neraka, perkara tersebut adalah seperti berikut :
Pertama : Mengucapkan sesuatu yang tidak perlu
Kedua : Terdorong mengucapkan perkara yang batil (dosa)
Ketiga : Bercakap membuta tuli (tidak ikut hukum Islam dan bercakap tidak berdasarkan ilmu disebabkan kejahilannya)
Kelima : Nyanyian
Keenam : Bergurau
Ketujuh : Mengejek atau memperolok-olokkan
Kelapan : Menyebarkan fitnah, sumpah palsu, berdusta dan berbohong.
Kesembilan : Tidak mengambil undang-undang Allah SWT dalam memutuskan sesuatu perkara.
Kesepuluh : Mengumpat.
Kesebelas : Mengadu domba (menghasut)
Ketiga belas : Memuji
Keempat belas : Bersumpah setia kepada selain Allah
Kelima belas : Jangan berkata "kalau" pada kejadian yang telah berlaku.
Nabi SAW bersabda yang bermaksud ; "Jika kamu ditimpa oleh sesuatu maka janganlah berkata: “Kalau aku berbuat demikian, tentu akan menjadi sekian-sekian” akan tetapi katakanlah: “Takdir Allah dan apa yang Allah kehendaki pasti terjadi”. Ini kerana perkataan “kalau” membuka pintu perbuatan syaitan." (Hadis Sahih Riwayat Muslim , no: 4816)
Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita menjaga lidah kita supaya sentiasa bercakap benar dan janganlah kita menyempang daripada jalan Allah SWT. Allah SWT sentiasa bersifat benar, begitu juga para rasul bersifat sidek. Mereka memperjuangkan agama yang benar (Islam) dan mengajak manusia kepada kebenaran.Mereka berjuang melupuskan segala pendustaan, kepalsuan dan kepura-puraan dalam hidup.Mereka memperjuangkan keadilan dan nilai kemanisan hidup berteraskan kebenaran.
Apabila kebenaran di abaikan maka muncullah manusia yang sentiasa menjadikan lidahnya sentiasa buat pendustaan amalan kehidupan seharian. Secara tidak langsung membawa kepada kemusnahan keamanan ummat manusia.Kebenaran tergambar pada sifat ikhlas, jujur dan didikasi.Benar pada niat dan kemahuan fikiran dan tindakkan dan benar pada kata-kata pernyataanya.
Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud : "Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikkan dan kebajikan itu membawa kepada Syurga. Seorang yang sentiasa berlaku benar, nescaya akan tercatat di sisinya Allah s.w.t sebagai sidek (org yg benar) dan sesungguhnya bohong membawa keburukkan dan keburukkan itu membawa ke neraka. Seseorang yang suka berbohong, nescaya tercatat disisi Allah SWT sebagai kazab(pembohong)''
Semoga kita semua patuh dan tunduk kepada semua yang disuruh-Nya dan sentiasa diredai-Nya di dunia dan akhirat dan dimasukan Allah SWT kedalan syurga-Nya.amin..
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Setiap manusia dikurniakan oleh Allah SWT lidah. Lidah adalah daging yang lembut terletak di dalam mulut manusia. Walaupun lidah tidak bertulang tetapi lidah boleh mendatangkan dua akibat (kesan) yang besar iaitu samaada ke syurga atau ke neraka. Jika digunakan dengan baik dan jujur maka lidah akan membawa pelakunya insya Allah ke syurga atau sebaliknya lidah yang disalah gunakan akan membawa pelakunya ke neraka. Nabi SAW pernah memberi isyarak kepada sahabat bahawa dua anggota manusia yang banyak membawa ke neraka iaitu lidah dan kemaluan.
Nabi SAW pernah bersabda yang bermaksud : "...sesiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia mengucapkan perkataan yang baik atau diam". (Hadis Riwayat Muttafaq 'alaih)
Di dalam hadis sahih riwayat Bukhari Nabi SAW bersabda kepada Mu'az bin Jabal sambil memegang lidahnya yang bermaksud : "Engkau wajib menahan ini. Maka aku berkata, ya Rasulullah, kami sentiasa mengotakan apa yang kami kata. Nabi berkata, 'ibumu telah kehilangan engkau, wahai Mu'az. Bukanlah manusia di bantingkan muka mereka ke dalam neraka disebabkan angkara lidah mereka?". (Hadis Riwayat Bukhari)l
Rasulullah s.a.w. berpesan kepada Sayyidina Ali k.wj. yang bermaksud :
"Wahai Ali ! Allah tidak menjadikan apapun dalam tubuh manusia yang paling utama, kecuali mulut (lisan). Sesungguhnya mulutnyalah yang mengiring dirinya masuk syurga atau masuk neraka. Maka dari itu penjarakanlah (jagalah) mulut kerana mulut itu bagaikan anjing (gila)".
Terdapat 15 bahaya yang timbul akibat ucapan (lidah) yang membawa pelakunya ke neraka, perkara tersebut adalah seperti berikut :
Pertama : Mengucapkan sesuatu yang tidak perlu
Kedua : Terdorong mengucapkan perkara yang batil (dosa)
Ketiga : Bercakap membuta tuli (tidak ikut hukum Islam dan bercakap tidak berdasarkan ilmu disebabkan kejahilannya)
Kelima : Nyanyian
Keenam : Bergurau
Ketujuh : Mengejek atau memperolok-olokkan
Kelapan : Menyebarkan fitnah, sumpah palsu, berdusta dan berbohong.
Kesembilan : Tidak mengambil undang-undang Allah SWT dalam memutuskan sesuatu perkara.
Kesepuluh : Mengumpat.
Kesebelas : Mengadu domba (menghasut)
Ketiga belas : Memuji
Keempat belas : Bersumpah setia kepada selain Allah
Kelima belas : Jangan berkata "kalau" pada kejadian yang telah berlaku.
Nabi SAW bersabda yang bermaksud ; "Jika kamu ditimpa oleh sesuatu maka janganlah berkata: “Kalau aku berbuat demikian, tentu akan menjadi sekian-sekian” akan tetapi katakanlah: “Takdir Allah dan apa yang Allah kehendaki pasti terjadi”. Ini kerana perkataan “kalau” membuka pintu perbuatan syaitan." (Hadis Sahih Riwayat Muslim , no: 4816)
Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita menjaga lidah kita supaya sentiasa bercakap benar dan janganlah kita menyempang daripada jalan Allah SWT. Allah SWT sentiasa bersifat benar, begitu juga para rasul bersifat sidek. Mereka memperjuangkan agama yang benar (Islam) dan mengajak manusia kepada kebenaran.Mereka berjuang melupuskan segala pendustaan, kepalsuan dan kepura-puraan dalam hidup.Mereka memperjuangkan keadilan dan nilai kemanisan hidup berteraskan kebenaran.
Apabila kebenaran di abaikan maka muncullah manusia yang sentiasa menjadikan lidahnya sentiasa buat pendustaan amalan kehidupan seharian. Secara tidak langsung membawa kepada kemusnahan keamanan ummat manusia.Kebenaran tergambar pada sifat ikhlas, jujur dan didikasi.Benar pada niat dan kemahuan fikiran dan tindakkan dan benar pada kata-kata pernyataanya.
Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud : "Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikkan dan kebajikan itu membawa kepada Syurga. Seorang yang sentiasa berlaku benar, nescaya akan tercatat di sisinya Allah s.w.t sebagai sidek (org yg benar) dan sesungguhnya bohong membawa keburukkan dan keburukkan itu membawa ke neraka. Seseorang yang suka berbohong, nescaya tercatat disisi Allah SWT sebagai kazab(pembohong)''
Semoga kita semua patuh dan tunduk kepada semua yang disuruh-Nya dan sentiasa diredai-Nya di dunia dan akhirat dan dimasukan Allah SWT kedalan syurga-Nya.amin..
Ahad, 2 Oktober 2011
surah at-taubah ayat 24
Katakanlah (wahai Muhammad): Jika bapa-bapa kamu dan anak-anak kamu dan saudara-saudara kamu dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu dan kaum keluarga kamu dan harta benda yang kamu usahakan dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan (daripada) berjihad untuk agamaNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya (azab seksaNya); kerana Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (derhaka). [Surah At-Taubah: 24]
Sabtu, 1 Oktober 2011
ada apa dengan korea??
assalamualaikum semua..salam satu malaysia..hari ni saya akan membicarakan mengenai lagu korea pulak..hari ni tajuk utama dia k-pop..sekarang ni satu dunia tahu kan mengenai lagu k-pop..saya pun tahu pasal lagu korea ni..gelombang korea lah katakan..dari dramanya..ke filemya..dari filemnya..ke lagunya..dari lagunya ke pelakonnya..dari pelakonnya ke penyanyinya..ada-ada jer yang akan menarik perhatian kita mengenai mereka ini..tetapi..hari ini..saya dapat tahu satu kisah yang menyedihkan..mengenai kita...sebagai kaum hawa..di malaysia..baru-baru ni..satu kumpulan hot dari korea telah datang ke malaysia..mereka telah melawat dan sekaligus membuat konsert mereka..2 am..kenal tak??mari kita lihat pandangan mereka mengenai wanita di malaysia..
p/s..haa..amacam..kecewa tak??sebagai mereka yang beragama lain daripada kita..mereka sebenarnya memandang tinggi kepada agama kita..tetapi apa pula yang kita lakukan??wallahualam
p/s..haa..amacam..kecewa tak??sebagai mereka yang beragama lain daripada kita..mereka sebenarnya memandang tinggi kepada agama kita..tetapi apa pula yang kita lakukan??wallahualam
19 tanda kematian yang mulia
Tulisan Ustaz Zawawi Yusoh
MEMANG amat tersentuh dan mengalir air mata ketika melihat jenazah adik-adik kecil yang dipanggil Pemiliknya. Mereka dikebumikan serentak dalam satu lahad.
Takziah kepada keluarga mangsa semoga tabah menghadapi ujian kehilangan yang tersayang. Al-Imam Qurtubi pernah merakamkan hadis nabi yang bermaksud, mati mengejut bagi orang yang baik adalah nikmat manakala mati mengejut bagi yang zalim dan jahat adalah azab.
Memang sedih apabila de ngar berita kematian, tapi bagi yang tahu kategori kematian, ada anugerah di sebalik itu iaitu mati syahid.
Bagi keluarga yang sedang bersedih dengan tragedi terbabit, sedikit hiburan dari tulisan kali ini.
Ini kerana di sana ada satu senarai pakej kematian yang sangat mulia iaitu husnul khatimah atau mati syahid terutama di senarai yang ke lapan dan kesembilan dalam tulisan ini.
Pertama: Mereka yang dapat mengucapkan syahadah menjelang kematian sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis sahih, antaranya Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “(Barang siapa yang ucapan terakhirnya Laa ilaaha illallah maka dia masuk syurga).” (Hadis Hasan)
Kedua: Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh berdasarkan hadis Buraidah bin Hushaib r.a: Dari Buraidah bin Khusaib r.a (bahawa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat maka dia berkata: Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Kematian seorang mukmin disertai keringat di keningnya). (Hadis Sahih)
Ketiga: Mereka yang (baik-baik dan soleh) meninggal dunia pada malam Jumaat atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w (tidaklah seorang Muslim yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah melindunginya daripada seksa kubur).
Keempat: Meninggal dalam keadaan syahid di medan perang sebagaimana ertinya: (Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahawa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rezeki di sisi Tuhan mereka. Mereka bergembira dengan kurnia yang diberikan Allah kepada mereka dan memberi khabar gembira kepada orang yang belum mengikuti mereka di belakang janganlah mereka takut dan sedih. Mereka memberi khabar gembira dengan kenikmatan dari Allah dan kurnia-Nya dan bahawa Allah tidak mensia-siakan balasan bagi orang-orang beriman). (Surah Ali Imran ayat 169-171)
Rasulullah s.a.w bersabda: “(Orang yang syahid mendapat kan enam perkara: Diampuni dosanya sejak titisan darahnya yang pertama, diperlihatkan tempatnya dalam syurga, dijauhkan dari seksa kubur, diberi keamanan dari goncangan yang dahsyat di hari kiamat, dipakaikan mahkota keimanan, dinikahkan dengan bidadari syurga, diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya.”
Kelima: Mereka yang meninggal ketika berjuang di jalan Allah (bukan terbunuh) berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w: “(Apa yang kalian nilai sebagai syahid antara kalian? Mereka berkata: Ya Rasulullah siapa yang terbunuh di jalan Allah maka dia syahid. Beliau berkata: (Jadi sesungguhnya syuhada’ umatku sedikit ). Mereka berkata: Lalu siapa mereka Ya Rasulullah?
Baginda berkata: (Barang siapa yang terbunuh di jalan Allah syahid, barang siapa yang mati di jalan Allah syahid, barang siapa yang mati kerana wabak taun syahid, barang siapa yang mati kerana penyakit perut syahid dan orang yang tenggelam syahid).”
Keenam: Mati kerana satu wabak penyakit taun berdasarkan beberapa hadis antaranya: Rasulullah s.a.w bersabda: (Wabak taun adalah kesyahidan bagi setiap Muslim).
Ketujuh: Mereka yang mati kerana penyakit dalam perut berdasarkan hadis di atas.
Kelapan dan kesembilan: Mereka yang mati kerana teng gelam dan terkena runtuhan berdasarkan sabda Nabi s.a.w yang bermaksud: (Syuhada ada lima: yang mati kerana wabak taun, kerana penyakit perut, yang tenggelam, yang terkena runtuhan dan yang syahid di jalan Allah).
Kesepuluh: Mereka yang matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan melahirkan anaknya: Dari Ubadah bin Shamit r. a bahawa Rasulullah s.a.w menjenguk Abdullah bin Rawahah dan berkata: Beliau tidak berpindah dari tempat tidurnya lalu berkata: Tahukah kamu siapa syuhada’ dari umatku? Mereka berkata: Terbunuhnya seorang Muslim adalah syahid. Beliau berkata: (Jadi sesungguhnya para syuhada’ umatku, terbunuhnya seorang Muslim syahid, mati kerana wabak taun syahid, wanita yang mati kerana janinnya syahid (ditarik oleh anaknya dengan tali arinya ke syurga).
Kesebelas dan kedua belas: Mereka yang mati kerana terbakar dan sakit bengkak panas yang menimpa selaput dada di tulang rusuk, ada beberapa hadis yang terkait yang paling masyhur: Dari Jabir bin ‘Atik dengan sanad marfu’: (Syuhada’ ada tujuh selain terbunuh di jalan Allah: yang mati kerana wabak tha’un syahid, yang tenggelam syahid, yang mati kerana sakit bengkak yang panas pada selaput dada syahid, yang sakit perut syahid, yang mati terbakar syahid, yang mati terkena runtuhan syahid, dan wanita yang mati setelah melahirkan syahid).
Ketiga belas: Mereka yang mati kerana sakit TB berdasarkan hadis: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Terbunuh di jalan Allah syahid, wanita yang mati kerana melahirkan syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang tenggelam syahid, dan yang mati kerana sakit TB syahid, yang mati kerana sakit perut syahid). (Hadis Hasan)
Keempat belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan hartanya yang hendak dirampas. Dalam hal itu ada beberapa hadis di antaranya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang terbunuh kerana hartanya (dalam riwayat: barang siapa yang hartanya diambil tidak dengan alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia syahid).
Kelima belas dan keenam belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan agama dan dirinya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid).
Ketujuh belas: Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga di perbatasan)
di jalan Allah. Ada dua hadis dalam hal itu salah satunya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rezekinya dan di amankan dari fitnah).
Kelapan belas: Mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadis Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk syurga, barang siapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk syurga, barang siapa yang bersedekah dengan satu sedekah meng harapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk syurga).
Kesembilan belas: Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim kerana memberi nasihat kepadanya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Penghulu para Syuhada’ adalah Hamzah bin Abdul Mutalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuh nya) Hadis dikeluarkan oleh Al-Hakim dan disahihkannya dan Al Khatib.
Sama-samalah kita berdoa agar kita sama termasuk dalam senarai di atas. Amin Ya Rabbal ‘aalamin
MEMANG amat tersentuh dan mengalir air mata ketika melihat jenazah adik-adik kecil yang dipanggil Pemiliknya. Mereka dikebumikan serentak dalam satu lahad.
Takziah kepada keluarga mangsa semoga tabah menghadapi ujian kehilangan yang tersayang. Al-Imam Qurtubi pernah merakamkan hadis nabi yang bermaksud, mati mengejut bagi orang yang baik adalah nikmat manakala mati mengejut bagi yang zalim dan jahat adalah azab.
Memang sedih apabila de ngar berita kematian, tapi bagi yang tahu kategori kematian, ada anugerah di sebalik itu iaitu mati syahid.
Bagi keluarga yang sedang bersedih dengan tragedi terbabit, sedikit hiburan dari tulisan kali ini.
Ini kerana di sana ada satu senarai pakej kematian yang sangat mulia iaitu husnul khatimah atau mati syahid terutama di senarai yang ke lapan dan kesembilan dalam tulisan ini.
Pertama: Mereka yang dapat mengucapkan syahadah menjelang kematian sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis sahih, antaranya Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: “(Barang siapa yang ucapan terakhirnya Laa ilaaha illallah maka dia masuk syurga).” (Hadis Hasan)
Kedua: Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh berdasarkan hadis Buraidah bin Hushaib r.a: Dari Buraidah bin Khusaib r.a (bahawa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat maka dia berkata: Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Kematian seorang mukmin disertai keringat di keningnya). (Hadis Sahih)
Ketiga: Mereka yang (baik-baik dan soleh) meninggal dunia pada malam Jumaat atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w (tidaklah seorang Muslim yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah melindunginya daripada seksa kubur).
Keempat: Meninggal dalam keadaan syahid di medan perang sebagaimana ertinya: (Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahawa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rezeki di sisi Tuhan mereka. Mereka bergembira dengan kurnia yang diberikan Allah kepada mereka dan memberi khabar gembira kepada orang yang belum mengikuti mereka di belakang janganlah mereka takut dan sedih. Mereka memberi khabar gembira dengan kenikmatan dari Allah dan kurnia-Nya dan bahawa Allah tidak mensia-siakan balasan bagi orang-orang beriman). (Surah Ali Imran ayat 169-171)
Rasulullah s.a.w bersabda: “(Orang yang syahid mendapat kan enam perkara: Diampuni dosanya sejak titisan darahnya yang pertama, diperlihatkan tempatnya dalam syurga, dijauhkan dari seksa kubur, diberi keamanan dari goncangan yang dahsyat di hari kiamat, dipakaikan mahkota keimanan, dinikahkan dengan bidadari syurga, diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya.”
Kelima: Mereka yang meninggal ketika berjuang di jalan Allah (bukan terbunuh) berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w: “(Apa yang kalian nilai sebagai syahid antara kalian? Mereka berkata: Ya Rasulullah siapa yang terbunuh di jalan Allah maka dia syahid. Beliau berkata: (Jadi sesungguhnya syuhada’ umatku sedikit ). Mereka berkata: Lalu siapa mereka Ya Rasulullah?
Baginda berkata: (Barang siapa yang terbunuh di jalan Allah syahid, barang siapa yang mati di jalan Allah syahid, barang siapa yang mati kerana wabak taun syahid, barang siapa yang mati kerana penyakit perut syahid dan orang yang tenggelam syahid).”
Keenam: Mati kerana satu wabak penyakit taun berdasarkan beberapa hadis antaranya: Rasulullah s.a.w bersabda: (Wabak taun adalah kesyahidan bagi setiap Muslim).
Ketujuh: Mereka yang mati kerana penyakit dalam perut berdasarkan hadis di atas.
Kelapan dan kesembilan: Mereka yang mati kerana teng gelam dan terkena runtuhan berdasarkan sabda Nabi s.a.w yang bermaksud: (Syuhada ada lima: yang mati kerana wabak taun, kerana penyakit perut, yang tenggelam, yang terkena runtuhan dan yang syahid di jalan Allah).
Kesepuluh: Mereka yang matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan melahirkan anaknya: Dari Ubadah bin Shamit r. a bahawa Rasulullah s.a.w menjenguk Abdullah bin Rawahah dan berkata: Beliau tidak berpindah dari tempat tidurnya lalu berkata: Tahukah kamu siapa syuhada’ dari umatku? Mereka berkata: Terbunuhnya seorang Muslim adalah syahid. Beliau berkata: (Jadi sesungguhnya para syuhada’ umatku, terbunuhnya seorang Muslim syahid, mati kerana wabak taun syahid, wanita yang mati kerana janinnya syahid (ditarik oleh anaknya dengan tali arinya ke syurga).
Kesebelas dan kedua belas: Mereka yang mati kerana terbakar dan sakit bengkak panas yang menimpa selaput dada di tulang rusuk, ada beberapa hadis yang terkait yang paling masyhur: Dari Jabir bin ‘Atik dengan sanad marfu’: (Syuhada’ ada tujuh selain terbunuh di jalan Allah: yang mati kerana wabak tha’un syahid, yang tenggelam syahid, yang mati kerana sakit bengkak yang panas pada selaput dada syahid, yang sakit perut syahid, yang mati terbakar syahid, yang mati terkena runtuhan syahid, dan wanita yang mati setelah melahirkan syahid).
Ketiga belas: Mereka yang mati kerana sakit TB berdasarkan hadis: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Terbunuh di jalan Allah syahid, wanita yang mati kerana melahirkan syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang tenggelam syahid, dan yang mati kerana sakit TB syahid, yang mati kerana sakit perut syahid). (Hadis Hasan)
Keempat belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan hartanya yang hendak dirampas. Dalam hal itu ada beberapa hadis di antaranya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang terbunuh kerana hartanya (dalam riwayat: barang siapa yang hartanya diambil tidak dengan alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia syahid).
Kelima belas dan keenam belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan agama dan dirinya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid).
Ketujuh belas: Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga di perbatasan)
di jalan Allah. Ada dua hadis dalam hal itu salah satunya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rezekinya dan di amankan dari fitnah).
Kelapan belas: Mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadis Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk syurga, barang siapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk syurga, barang siapa yang bersedekah dengan satu sedekah meng harapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk syurga).
Kesembilan belas: Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim kerana memberi nasihat kepadanya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Penghulu para Syuhada’ adalah Hamzah bin Abdul Mutalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuh nya) Hadis dikeluarkan oleh Al-Hakim dan disahihkannya dan Al Khatib.
Sama-samalah kita berdoa agar kita sama termasuk dalam senarai di atas. Amin Ya Rabbal ‘aalamin
makna sebuah kehidupan
Makna Sebuah Kehidupan...
Ketika insan melihat ke langit,
Lalu bertanya kepada dirinya,
Adakah langit sebagai hujungnya,
Hujung bagi sebuah kehidupan?
... Saat insan melihat ke tanah,
Lalu hati terasa pasrah,
Adakah ini penghujung kisah,
Atau dari sini mulanya kembara,
Kembara menuju destinasi cinta?
Ketika insan mendengar firman,
Mencari jawapan daripada Tuhan,
Tentang makna sebuah kehidupan,
Lalu Allah memberi pedoman,
Tentang diri jua kehidupan,
Tentang yang pasti berbanding kepalsuan.
Hidup ini maknanya nyata,
Bagi mereka yang inginkan bahagia.
Hidup ini hakikatnya ada,
Pada kembara menuju cinta,
Cinta Tuhan yang Maha Pencinta.
Maka hiduplah dengan makna ini,
Duhai insan yang mengerti,
Andai kebahagiaan yang ingin dicari,
Kerana hidup di dunia cuma sekali,
Sebelum kembali ke akhirat yang pasti,
Sedang setiap pilihan akan ditanya,
Apa ertinya ini dan mengapa,
Bukankah tujuan diciptakan untuk mengabdikan diri,
Kepada Tuhan Maha Pencipta?
Ketika insan melihat ke langit,
Lalu bertanya kepada dirinya,
Adakah langit sebagai hujungnya,
Hujung bagi sebuah kehidupan?
... Saat insan melihat ke tanah,
Lalu hati terasa pasrah,
Adakah ini penghujung kisah,
Atau dari sini mulanya kembara,
Kembara menuju destinasi cinta?
Ketika insan mendengar firman,
Mencari jawapan daripada Tuhan,
Tentang makna sebuah kehidupan,
Lalu Allah memberi pedoman,
Tentang diri jua kehidupan,
Tentang yang pasti berbanding kepalsuan.
Hidup ini maknanya nyata,
Bagi mereka yang inginkan bahagia.
Hidup ini hakikatnya ada,
Pada kembara menuju cinta,
Cinta Tuhan yang Maha Pencinta.
Maka hiduplah dengan makna ini,
Duhai insan yang mengerti,
Andai kebahagiaan yang ingin dicari,
Kerana hidup di dunia cuma sekali,
Sebelum kembali ke akhirat yang pasti,
Sedang setiap pilihan akan ditanya,
Apa ertinya ini dan mengapa,
Bukankah tujuan diciptakan untuk mengabdikan diri,
Kepada Tuhan Maha Pencipta?
Langgan:
Catatan (Atom)